Wednesday, January 17, 2024

RANGKAIAN PHB (papan hubung bagi)

 NAMA:Ridho Raysa Dewa Rachman






Perangkat hubung bagi menurut definisi PUIL, adalah suatu perlengkapan untuk mengendalikan dan membagi tenaga listrik dan atau mengendalikan dan melindungi sirkit dan pemanfaat tenaga listrik. Adapun bentuknya dapat berupa box, panel, atau lemari.
Perangkat hubung bagi ini merupakan bagian dari suatu sistem suplai. Sistem suplai itu sendiri pada umumnya terdiri atas : pembangkitan (generator), transmisi (penghantar), pemindahan daya (transformator). Sebelum tenaga listrik sampai ke peralatan konsumen seperti motor-motor, katup solenoid, pemanas, lampu-lampu penerangan, AC dan sebagainya, biasanya melalui PHB terlebih dahulu. Di dalam pembahasan selanjutnya pada modul ini hanya akan dibahas tentang PHB tegangan rendah.


PERNGERTIAN KOMPONEN DIODA

 NAMA: LILIK SANDI SAPUTRA 


Dioda (Diode) adalah Komponen Elektronika Aktif yang terbuat dari bahan semikonduktor dan mempunyai fungsi untuk menghantarkan arus listrik ke satu arah tetapi menghambat arus listrik dari arah sebaliknya. Oleh karena itu, Dioda sering dipergunakan sebagai penyearah dalam Rangkaian Elektronika. Dioda pada umumnya mempunyai 2 Elektroda (terminal) yaitu Anoda (+) dan Katoda (-) dan memiliki prinsip kerja yang berdasarkan teknologi pertemuan p-n semikonduktor yaitu dapat mengalirkan arus dari sisi tipe-p (Anoda) menuju ke sisi tipe-n (Katoda) tetapi tidak dan memiliki prinsip kerja yang berdasarkan teknologi pertemuan p-n semikonduktor yaitu dapat mengalirkan arus dari sisi tipe-p (Anoda) menuju ke sisi tipe-n (Katoda) tetapi tidak dapat mengalirkan arus ke arah sebaliknya.

Berdasarkan Fungsi Dioda, Dioda dapat dibagi menjadi beberapa Jenis, diantaranya adalah :

  • Dioda Penyearah (Dioda Biasa atau Dioda Bridge) yang berfungsi sebagai penyearah arus AC ke arus DC.
  • Dioda Zener yang berfungsi sebagai pengaman rangkaian dan juga sebagai penstabil tegangan.
  • Dioda LED yang berfungsi sebagai lampu Indikator ataupun lampu penerangan
  • Dioda Photo yang berfungsi sebagai sensor cahaya
  • Dioda Schottky yang berfungsi sebagai Pengendali 

apat mengalirkan arus ke arah sebaliknya 

PENGERTIAN INSTALASI

 nama:mohamad anis ramadhan


Instalasi listrik adalah proses pemasangan dan pengaturan sistem listrik di dalam suatu bangunan atau area tertentu. Ini melibatkan penempatan kabel, perangkat listrik, perlengkapan, dan perlindungan yang diperlukan untuk menghubungkan sumber daya listrik ke peralatan listrik dan penerangan.  Instalasi listrik bertujuan untuk menyediakan pasokan listrik yang aman, andal, dan efisien ke berbagai bagian bangunan, termasuk rumah tinggal, gedung komersial, pabrik, atau area publik lainnya. 

Proses instalasi listrik melibatkan perencanaan yang matang, termasuk pemilihan peralatan listrik yang tepat, perhitungan beban listrik, pemilihan kabel yang sesuai, pengaturan titik distribusi, instalasi perangkat pengaman seperti sakelar dan saklar otomatis, serta pematuhan terhadap kode dan standar keselamatan listrik yang berlaku. Dalam instalasi listrik, penting untuk memperhatikan faktor keamanan, seperti pemisahan jalur listrik dengan jalur komunikasi, pemasangan grounding yang memadai, dan perlindungan dari lonjakan listrik atau hubung singkat yang dapat menyebabkan kebakaran atau kerusakan peralatan.



\

PENGERTIAN PHB KELISTRIKAN

Nama : Marsalul
Panel Hubung Bagi (PHB) adalah peralatan yang berfungsi menerima energi listrik dari PLN dan selanjutnya mendistribusikan, sekaligus mengontrol penyaluran energi listrik tersebut melalui sirkit panel utama dan cabang ke PHB cabang atau langsung melalui sirkuit akhir kebeban

Cara Menghitung Rangkaian Resistor Seri

 Nama : Muhammad Dhiwangga Prasetya




Perhitungan rangkaian resistor seri

Rumus resistor seri adalah sebagai berikut:

Rtotal = R1 + R2 + R3 + … + Rn

Dimana Rtotal adalah resistansi total dari rangkaian resistor seri, R1 hingga Rn adalah nilai resistansi dari masing-masing resistor dalam rangkaian seri.

Dalam rangkaian resistor seri, resistor-resistor dihubungkan secara berurutan sehingga arus yang mengalir pada masing-masing resistor memiliki nilai yang sama. Oleh karena itu, nilai resistansi total dari sirkuit resistor seri dapat dihitung dengan menambahkan nilai resistansi dari masing-masing resistor.

Contoh perhitungan :

Jika rangkaian memiliki 3 resistor dengan nilai resistansi 10 ohm, 20 ohm, dan 30 ohm, maka rumus resistor seri dapat digunakan untuk menghitung nilai resistansi totalnya sebagai berikut:

Rtotal = R1 + R2 + R3 Rtotal = 10 + 20 + 30 Rtotal = 60 ohm

Dalam contoh ini, nilai resistansi total dari rangkaian resistor seri adalah 60 ohm.

Rumus tegangan pada rangkaian resistor seri

Rumus tegangan pada resistor seri digunakan untuk menghitung nilai tegangan yang jatuh pada masing-masing resistor dalam rangkaian seri resistor. Pada konfiguurasi ini, tegangan total yang diberikan pada rangkaian dibagi secara proporsional di antara resistor-resistor yang ada. Oleh karena itu, besar tegangan yang jatuh pada masing-masing resistor dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut:

V1 = (R1 / Rtotal) x Vtotal

V2 = (R2 / Rtotal) x Vtotal

V3 = (R3 / Rtotal) x Vtotal

. . . Vn = (Rn / Rtotal) x Vtotal

Dimana V1 hingga Vn adalah tegangan yang jatuh pada masing-masing resistor, R1 hingga Rn adalah nilai resistansi dari masing-masing resistor, Rtotal adalah nilai resistansi total dari rangkaian resistor seri, dan Vtotal adalah tegangan total yang diberikan pada rangkaian.

Contoh perhitungan :

Jika rangkaian memiliki 3 resistor dengan nilai resistansi 10 ohm, 20 ohm, dan 30 ohm, dan diberikan tegangan sebesar 90 volt pada rangkaian, maka rumus tegangan pada resistor seri dapat digunakan untuk menghitung nilai tegangan pada masing-masing resistor sebagai berikut:

Rtotal = R1 + R2 + R3 Rtotal = 10 + 20 + 30 Rtotal = 60 ohm

V1 = (R1 / Rtotal) x Vtotal V1 = (10 / 60) x 90 V1 = 15 volt

V2 = (R2 / Rtotal) x Vtotal V2 = (20 / 60) x 90 V2 = 30 volt

V3 = (R3 / Rtotal) x Vtotal V3 = (30 / 60) x 90 V3 = 45 volt

Dalam contoh ini, nilai tegangan yang jatuh pada resistor 1 adalah 15 volt, pada resistor 2 adalah 30 volt, dan pada resistor 3 adalah 45 volt.

Contoh penggunaan resistor seri

Contoh penggunaan rangkaian resistor seri adalah sebagai berikut:

  1. Rangkaian Pembagi Tegangan

Salah satu aplikasi resistor seri adalah pada rangkaian pembagi tegangan. Rangkaian ini digunakan untuk membagi tegangan sumber listrik menjadi tegangan yang lebih rendah. Dalam rangkaian pembagi tegangan, resistor-resistor yang dihubungkan secara seri digunakan untuk membagi tegangan input menjadi tegangan output yang lebih kecil.

  1. Filter Sederhana

Rangkaian resistor ini juga dapat digunakan sebagai filter sederhana pada rangkaian listrik. Dalam filter sederhana, resistor-resistor yang dihubungkan secara seri digunakan untuk mengurangi noise atau sinyal yang tidak diinginkan pada rangkaian listrik.

  1. Penguat Sinyal

Konfigurasi resistor seri dapat digunakan sebagai penguat sinyal pada rangkaian listrik. Dalam penguat sinyal, resistor-resistor yang dihubungkan secara seri digunakan untuk memperkuat sinyal atau sinyal listrik yang lemah.


RANGKAIAN PSU



 nama: ardian okta pratama 


Skema rangkaian power supply 12V adalah salah satu komponen penting dalam dunia elektronika. Power supply ini berfungsi sebagai sumber energi listrik yang stabil dan dapat digunakan untuk memasok daya ke berbagai perangkat elektronik yang membutuhkan tegangan 12V.

Rangkaian Power Supply 12V dengan Trafo CT

Salah satu bentuk rangkaian adaptor 12V yang umum digunakan adalah seperti yang ditunjukkan pada gambar di atas. Rangkaian ini menggunakan trafo jenis center tap di bagian sekundernya dan sistem penyearah arus ac yang digunakan adalah tipe gelombang penuh dengan dua buah dioda penyearah.

GAMBAR INSTALASI LISTRIK RUMAH

 NAMA ; AHMAD ERLANGGA



Instalasi listrik rumah tangga adalah suatu rangkaian listrik yang terpasang pada rumah yang berfungsi untuk mengalirkan daya listrik ke berbagai komponen listrik sehingga semua peralatan instalasi listrik rumah tangga yang terpasang dapat bekerja dengan baik.

Ada beberapa komponen listrik yang penting dalam instalasi listrik beserta pemasangannya seperti panel hubung bagi (PHB), alat ukur, pengaman instalasi, pentanahan (grounding), sakelar, dan masih banyak lagi komponen listrik lainnya. Anda juga bisa menentukan sistem pembayaran listrik yang ingin digunakan, apakah itu listrik prabayar (token) atau listrik pascabayar, selain itu anda juga harus menentukan berapa besar daya listrik yang terpasang pada rumah anda.

rangkaian PHB (papan hubung bagi)

 NAMA: Ridho Raysa Dewa Rachman




Perangkat hubung bagi menurut definisi PUIL, adalah suatu perlengkapan untuk mengendalikan dan membagi tenaga listrik dan atau mengendalikan dan melindungi sirkit dan pemanfaat tenaga listrik. Adapun bentuknya dapat berupa box, panel, atau lemari.
Perangkat hubung bagi ini merupakan bagian dari suatu sistem suplai. Sistem suplai itu sendiri pada umumnya terdiri atas : pembangkitan (generator), transmisi (penghantar), pemindahan daya (transformator). Sebelum tenaga listrik sampai ke peralatan konsumen seperti motor-motor, katup solenoid, pemanas, lampu-lampu penerangan, AC dan sebagainya, biasanya melalui PHB terlebih dahulu. Di dalam pembahasan selanjutnya pada modul ini hanya akan dibahas tentang PHB tegangan rendah.

GAMBAR INSTALASI LISTRIK RUMAH


NAMA ; AHMAD ERLANGGA S



Instalasi listrik rumah tangga adalah suatu rangkaian listrik yang terpasang pada rumah yang berfungsi untuk mengalirkan daya listrik ke berbagai komponen listrik sehingga semua peralatan instalasi listrik rumah tangga yang terpasang dapat bekerja dengan baik.

Ada beberapa komponen listrik yang penting dalam instalasi listrik beserta pemasangannya seperti panel hubung bagi (PHB), alat ukur, pengaman instalasi, pentanahan (grounding), sakelar, dan masih banyak lagi komponen listrik lainnya. Anda juga bisa menentukan sistem pembayaran listrik yang ingin digunakan, apakah itu listrik prabayar (token) atau listrik pascabayar, selain itu anda juga harus menentukan berapa besar daya listrik yang terpasang pada rumah anda.

Jika anda ingin memasang instalasi listrik rumah tangga pada rumah yang belum ada instalasinya atau mengganti instalasi listrik rumah tangga maka ada beberapa hal berikut yang harus anda perhatikan, di antaranya adalah:

Cara Pasang Listrik Baru

Bagaimanakah cara pasang listrik baru? Untuk memasang listrik baru dari PLN dibutuhkan Sertifikat SLO. Sertifikat ini bisa didapatkan setelah instalasi listrik selesai terpasang dan mendapatkan NIDI (Nomor Identitas Instalasi).

Syarat utama untuk mendapatkan sertifikat SLO adalah instalasi yang terpasang harus sesuai dengan standar kelistrikan. Tentu saja, agar instalasi tersebut dapat terpasang secara standar dibutuhkan tenaga ahli yang memiliki sertifikasi kompetensi untuk memasang dan merencanakannya, sehingga bisa lolos ketika terjadi pengujian kelaikan instalasi oleh petugas yang memeriksa instalasi listrik yang terpasang.

Tenaga ahli yang memiliki kompetensi tersebut merupakan pekerja dari Sebuah Badan Usaha yang bergerak di bidang kelistrikan. Merekalah nantinya yang akan merencanakan instalasi, memasang instalasi dan mengurus NIDI sehingga terbitlah sertifikat SLO. Untuk lebih lengkapnya anda bisa melihat pedoman sertifikat SLO pada artikel sebelumnya. 

Pemasangan instalasi listrik rumah (pertama kalinya) membutuhkan perhatian khusus dan harus sesuai standar. Karena akan digunakan untuk penerbitan SLO (Sertifikat Laik Opearsi). Tentu saja ini perlu perencanaan yang dilakukan oleh tenaga ahli di bidang Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik Tegangan Rendah. Tenaga ahli tersebut harus benar-benar mempunyai kompetensi yang dibuktikan dengan sertifikat kompetensi yang dimilikinya.

Oleh karena itu sebelum memasang instalasi listrik, sebaiknya Anda menggunakan tenaga ahli untuk membuat rencana instalasi berdasarkan denah rumah, daya listrik dan peralatan-peralatan listrik yang akan terpasang nantinya. 

Rencana Instalasi Listrik Rumah

Sebelum memasang instalasi listrik rumah perlu dilakukan rencana, agar tidak terjadi kesalahan dalam pemasangannya. Adapun rencana tersebut adalah:

A. Buat gambar instalasi atau diagram satu garis (one line diagram) beserta jumlah komponen listrik yang akan anda pasang pada instalasi tersebut dengan menggunakan jasa tenaga ahli.

  • Rencanakan daya listrik yang ingin anda gunakan.
  • Ketahui dulu ukuran rumah panjang, lebar dan tinggi (kamar, ruang tamu, ruang keluarga dan ruangan lainnya)
  • Buat denah rumah sementara
  • Rencanakan di mana anda akan meletakkan komponen-komponen listrik (saklar, tusuk kontak, mcb, fitting beserta kabel yang terhubung) pada denah rumah sementara. Contohnya letak lampu, letak saklar dan letak tusuk kontak di rumah anda
  • Rencanakan pembagian instalasi menjadi beberapa kelompok pada gambar denah sehingga kalau terjadi gangguan maka tidak semua listrik yang mati.
  • Hitung jumlah komponen yang telah anda rencanakan pada gambar denah.
  • Hitung kapasitas komponen listrik seperti kapasitas MCB
  • Hitung panjang dan diameter kabel yang digunakan sesuai dengan rencana beban listrik yang terpasang nantinya.
  • Buat gambar instalasi beserta daftar komponen dan kabel dari hasil rencana tersebut oleh tenaga ahli di bidangnya

 

Jika anda sudah yakin dengan semua rencana yang anda buat pada denah sementara, barulah mulai membuat gambarnya menggunakan jasa tenaga ahli. Kenapa harus dengan menggunakan tenaga ahli? Karena untuk simbol-simbol gambar yang dibuat harus sesuai dengan aturan gambar kelistrikan.

B. Tentukan alamat lokasi instalasi (lokasi rumah) yang akan diperiksa dan diuji.

Skema Instalasi Listrik Rumah Sederhana

Berikut di bawah ini adalah skema / sketsa instalasi listrik rumah tangga (rumah tinggal) sederhana atau rangkaian instalasi listrik rumah tangga sederhana. Skema tersebut terdiri dari rumah dengan luas bangunan 25, 36 dan 45 meter persegi. Berikut 3 contoh gambar skema instalasi listrik rumah dengan tiga luas bangunan.

 

Hal-hal yang harus anda persiapkan sebelum pemasangan instalasi listrik rumah

Sebelum anda melakukan pemasangan instalasi listrik di rumah, ada hal-hal yang harus anda perhatikan di antaranya adalah:

1. Mengetahui Ukuran Rumah dan Daya Listrik

  • Anda harus mengetahui ukuran rumah baik tinggi rumah, panjang dan lebar ruangan. Hal ini dibutuhkan untuk menentukan berapa kabel listrik yang dibutuhkan.
  • Anda bisa menentukan berapa ampere kapasitas / ukuran MCB yang akan anda gunakan nantinya. Untuk menentukan kapasitas MCB ini tergantung alat listrik yang terpasang pada instalasi anda seperti lampu, kulkas, pompa air, AC, televisi dan alat-alat listrik lainnya

2. Mempersiapkan Kebutuhan Material Listrik

Anda bisa menyiapkan material listrik yang dibutuhkan seperti MCB dengan ukuran yang sesuai, Saklar, Kotak Kontak (stop kontak), fitting, ELCB (bila ingin lebih aman), ukuran kabel yang sesuai dengan beban listrik yang terpasang, isolasi, pipa pvc dan material-material listrik lainnya. Pastikan semua material tersebut memiliki bahan dan kualitas standar yang sesuai dengan SNI.

3. Mempersiapkan kebutuhan alat-alat kerja / perlengkapan pemasangan instalasi listrik

Persiapkan semua kebutuhan alat-alat untuk perlengkapan memasang instalasi listrik rumah. Adapun alat-alat perlengkapan tersebut seperti Tang kombinasi, Tespen, Palu untuk membobok tembok, Gerinda untuk menggerinda tembok, Pahat bobok,  Obeng minus dan obeng plus, Alat ukur (Multi meter), tang potong, tang lancip, pisau cutter. Pastikan membawa semen, ember dan sendok semen yang nantinya akan digunakan untuk menutup tembok yang sudah dibobok.

4. Mempersiapkan Pekerjaan untuk memasang Bahan-bahan tambahan untuk Instalasi Listrik

Adapun pekerjaan untuk memasang bahan-bahan tambahan yang perlu dipersiapkan adalah sebagai berikut.

  • Membuat lubang untuk sakelar atau stop kontak
    Jika semua peralatan untuk bekerja telah anda siapkan, Anda bisa menentukan tempat untuk memasang sakelar dan stop kontak di dinding ruangan sesuai dengan yang anda rencanakan pada gambar instalasi. Menurut aturan PUIL 2011 jarak memasang sakelar dan stop kontak adalah 1,25 m dari permukaan lantai. Setelah anda menentukan di mana anda memasang sakelar dan stop kontak, anda sudah bisa memulai untuk membuat lubang pada dinding yang berfungsi sebagai tempat untuk memasang socket stop kontak atau sakelar. Untuk lebih jelas cara memasangnya anda bisa mengunjungi artikel kami dengan judul cara memasang saklar lampu.
  • Membuat jalur pipa
    Untuk membuat jalur pipa di tembok rumah anda, dapat dilakukan dengan cara membobok atau menggerinda tembok kemudian memboboknya menuju ke atas plafon. Setelah itu, Anda dapat memasang pipa PVC dan memasukkan kabel-kabel listrik ke dalam pipa dengan tujuan agar kabel tetap aman di dalam tembok, selain itu memiliki tujuan agar kabel mudah untuk dimasukkan dan dikeluarkan kembali ketika terjadi penggantian kabel. Yang harus anda perhatikan saat pemakaian gerinda tangan, anda harus hati-hati menggunakannya, kunci dengan kuat roda gerinda tersebut, karena sudah banyak memakan korban akibat roda gerinda yang lepas. Usahakan memasang pipa tidak melakukan bending (pembengkokan pipa) karena akan menyulitkan untuk memasukkan dan mengeluarkan kabel.
  • Memasang kotak panel untuk MCB dan ELCB
    Kotak panel MCB biasanya dipasang pada tembok yang dekat dengan pintu utama rumah, dan dekat dengan meteran atau KWh meter. Hal ini bertujuan untuk memudahkan pemasangan kabel dari sumbernya yaitu meteran dan bertujuan agar semua instalasi listrik rumah dapat terlindungi. Anda juga bisa memasang ELCB yang berfungsi untuk melindungi Anda beserta keluarga dari sengatan listrik. Perhatikan dalam memasang MCB anda dapat membaca artikel kami Cara Pasang MCB yang benar sesuai SNI.

5. Memasang Kabel di dalam Panel MCB 

Setelah memasang kotak panel MCB dan ELCB, selanjutnya Anda dapat memasang kabel-kabel di dalam Panel MCB. Untuk pengguna listrik 1 phasa, biasanya terdapat 3 jenis kabel yang digunakan yaitu kabel phase , kabel netral , dan kabel ground / arde. Sedangkan untuk pengguna listrik 3 phase, terdapat 5 jenis kabel yang digunakan yang mana kabel phase 1 , kabel phase 2 , kabel phase 3, kabel netral dan kabel ground sebaiknya semua kabel ini dimasukkan ke dalam pipa PVC agar terlindungi dan mudah untuk melakukan pergantian di kemudian hari.

Adapun tabel aturan warna untuk kabel 1 phase dan 3 phase adalah sebagai berikut:

6. Persiapan Pemasangan Kabel Instalasi Dari Sakelar dan Stop Kontak ke MCB

Setelah instalasi di dalam panel terpasang, lakukanlah penarikan kabel-kabel untuk menyambungkan sakelar, lampu, dan stop kontak. Tarik kabel listrik dari sumber menuju alat-alat listrik memerlukan sambungan. Anda dapat menggunakan kotak sambungan dengan nana Tee dus cabang 4 atau cabang 3, sambungan kabel bisa anda gunakan isolasi atau lasdop agar kabel yang terbuka dapat dilindungi. Menempatkan kabel dalam tee dus (kotak) akan membuat kabel tetap rapi dan memudahkan Anda untuk mengidentifikasi kabel. Kabel yang Anda pasang harus sesuai diameternya dengan Arus listrik yang mengalir pada kabel tersebut (KHA Kabel).

7. Menghubungkan Kabel ke MCB, Sakelar dan Stop Kontak

Setelah kabel selesai dipasang kabel pada sakelar dan stop kontak, jangan lupa menyambung ujung-ujung  kabel-kabel tersebut pada setiap baut terminal di MCB, ELCB, sakelar dan stop kontak. Setelah kabel terpasang dengan benar dan alat listrik sudah berada di tempatnya, selanjutnya adalah menutup kabel-kabel yang telah dimasukkan ke dalam pipa PVC di dinding dengan adukan semen. Langkah terakhir adalah menunggu PLN menyambungkan kabel dari sumber listrik yang berasal dari MCB utama pada Meteran atau KWh meter.

8. Membagi Instalasi Listrik Menjadi Beberapa Kelompok

Jika rumah Anda memiliki rumah bertingkat atau kamar yang banyak, sebaiknya bagi instalasi menjadi beberapa kelompok. Hal ini bertujuan agar pada saat gangguan, tidak akan mematikan semua listrik di rumah, selain itu juga dapat mempermudah untuk melakukan perbaikan saat terjadi gangguan pada instalasi listrik rumah.

9. Gunakan Alat-alat Listrik yang Berkualitas dengan Label SNI

Seharusnya semua komponen listrik yang digunakan untuk instalasi listrik rumah harus memiliki standar yang telah ditetapkan dan sudah lolos uji kelayakan. Di Negara kita Indonesia, semua komponen dan peralatan listrik yang digunakan harus memiliki Standar Nasional Indonesia (SNI) yang sudah ditetapkan oleh Badan Standarisasi Nasional (BSN).

10. Persiapkan Grounding Saat Pemasangan Instalasi Listrik Rumah

Anda bisa menggunakan Grounding / arde (pembumian) arus ke dalam tanah. Grounding bertujuan untuk mengalirkan arus listrik jika terjadi kebocoran arus pada instalasi. Selain itu, terjadi sambaran petir, grounding atau ELCB membantu menjaga penghuni rumah, perangkat listrik di rumah tetap aman.

Demikianlah Artikel tentang instalasi listrik rumah tangga ini. Semoga dapat membantu anda

About the author

Dedy Fermana, yang lebih akrab disapa Dedy, adalah Seorang Content Artikel di Birolistrik. Ia suka mengikuti tren seputar teknologi seperti kelistrikan, Pendingin (AIr Conditioner), PLC, SEO. Melalui tutorial Birolistrik ini, Dedy ingin berbagi informasi dan membantu pembaca untuk menyelesaikan masalah yang dialami seputar artikel.

LEAVE A REPLY










KOMPONEN LISTRIK BESERTA FUNSINYA

 Nama:Abdul Mu`iz



Apa yang dimaksud dengan komponen listrik beserta fungsinya?

Komponen listrik adalah berbagai elemen atau bagian yang digunakan dalam rangkaian listrik untuk melakukan fungsi-fungsi tertentu. Setiap komponen memiliki peran khusus dalam mengatur arus dan tegangan dalam rangkaian listrik. Berikut adalah beberapa komponen listrik umum beserta fungsinya:

Resistor
  • Resistor

Resistor adalah komponen yang dirancang untuk menghambat aliran arus listrik. Fungsi utamanya adalah mengontrol arus dalam rangkaian, membagi tegangan, dan melindungi komponen lain dari arus berlebih.

Kapasitor
  • Kapasitor

Kapasitor menyimpan muatan listrik dan melepaskannya ketika diperlukan. Fungsinya meliputi penyimpanan energi sementara, penstabilan tegangan, dan penyaringan noise dalam rangkaian.

Induktor
  • Induktor

Induktor menyimpan energi dalam bentuk medan magnetik saat arus mengalir melaluinya. Fungsi utamanya adalah membatasi perubahan mendadak dalam arus, menyaring gangguan frekuensi tinggi, dan mengatur laju perubahan arus.

Dioda
  • Dioda

Dioda adalah komponen semikonduktor yang memungkinkan aliran arus listrik hanya dalam satu arah. Fungsi utamanya adalah sebagai penyearah (mengubah arus AC menjadi DC), deteksi gelombang radio, dan perlindungan terhadap arus balik.

Transistor
  • Transistor

Transistor adalah komponen semikonduktor yang dapat digunakan sebagai penguat sinyal atau saklar dalam rangkaian. Fungsi utamanya adalah mengendalikan arus dan tegangan dalam rangkaian elektronik.

IC (Integrated Circuit)
  • IC (Integrated Circuit)

IC adalah rangkaian terpadu yang mengandung berbagai komponen elektronik seperti transistor, resistor, dan kapasitor dalam satu paket. Fungsinya meliputi penguat sinyal, pengolah data, dan kendali sistem dalam ukuran yang lebih kecil dan efisien.

Relay
  • Relay

Relay adalah saklar elektromagnetik yang dioperasikan secara mekanis oleh sinyal listrik. Fungsi utamanya adalah mengontrol peralihan daya atau sinyal antar rangkaian yang berbeda.

Transformator
  • Transformator

Transformator digunakan untuk mentransformasikan tegangan AC dari satu tingkat ke tingkat lainnya. Fungsinya meliputi penurunan atau peningkatan tegangan dalam rangkaian listrik.

Saklar
  • Saklar

Saklar adalah perangkat yang digunakan untuk menghubungkan atau memutuskan aliran listrik dalam suatu rangkaian. Fungsi utamanya adalah mengontrol daya atau sinyal.

Sensor
  • Sensor

Sensor mengubah besaran fisik atau lingkungan menjadi sinyal listrik. Fungsinya meliputi pengukuran suhu, cahaya, tekanan, dan banyak lagi.

Setiap komponen listrik memiliki peran khusus dalam mengatur dan mengendalikan aliran listrik dalam berbagai jenis rangkaian elektronik. Kombinasi yang tepat dari komponen-komponen ini memungkinkan pembuatan berbagai perangkat elektronik yang kompleks dan beragam.

Landasan Komponen Listrik dan Fungsinya

Landasan komponen listrik adalah dasar-dasar teori dan konsep yang membentuk pemahaman tentang bagaimana komponen listrik bekerja dan berinteraksi dalam rangkaian listrik. Pemahaman tentang landasan ini sangat penting untuk merancang, memahami, dan mengatasi masalah dalam rangkaian elektronik. Berikut adalah beberapa landasan komponen listrik beserta fungsinya:

Hukum Ohm
  • Hukum Ohm

Hukum Ohm menyatakan hubungan antara tegangan (V), arus (I), dan resistansi (R) dalam sebuah resistor: V = I * R. Landasan ini membantu kita mengerti bagaimana resistansi mempengaruhi aliran arus dalam suatu rangkaian.

Hukum Kirchhoff
  • Hukum Kirchhoff

Hukum Kirchhoff terdiri dari Hukum Kirchhoff Pertama (Hukum Arus Kirchhoff) dan Hukum Kirchhoff Kedua (Hukum Tegangan Kirchhoff). Ini adalah prinsip dasar dalam analisis rangkaian yang memastikan kekekalan arus dan tegangan dalam simpul rangkaian.

Hukum Ohm Umum
  • Hukum Ohm Umum

Hukum Ohm Umum (atau hukum distribusi tegangan) digunakan untuk memahami pembagian tegangan dalam rangkaian seri dan paralel. Ini membantu dalam perancangan dan analisis rangkaian yang lebih kompleks.

Konsep Kapasitansi dan Induktansi
  • Konsep Kapasitansi dan Induktansi

Konsep kapasitansi (C) dan induktansi (L) membantu kita memahami cara kapasitor dan induktor menyimpan energi dalam medan listrik dan medan magnetik masing-masing.

Dioda dan Transistor
  • Dioda dan Transistor

Pemahaman tentang cara dioda memungkinkan aliran arus dalam satu arah dan bagaimana transistor berfungsi sebagai penguat atau saklar sangat penting dalam desain sirkuit dan elektronika.

Rangkaian RC dan RL
  • Rangkaian RC dan RL

Rangkaian RC (resistor-kapasitor) dan RL (resistor-induktor) adalah komponen dasar dalam filter dan sirkuit waktu. Mereka membantu menghasilkan respons waktu dalam sirkuit dan juga dapat digunakan untuk menghasilkan waktu penundaan.

Transformator dan Rangkaian Daya
  • Transformator dan Rangkaian Daya

Pemahaman tentang prinsip transformator membantu dalam merancang sirkuit daya untuk transformasi tegangan dan arus. Prinsip-prinsip ini diterapkan dalam sistem tenaga, distribusi listrik, dan peralatan listrik lainnya.

Penguat Operasional
  • Penguat Operasional

Penguat operasional adalah komponen penting dalam rangkaian penguat dan pengolah sinyal. Pemahaman tentang prinsip dasar penguat operasional membantu dalam merancang penguat sinyal, penyaringan, penyearahan, dan banyak lagi.

Logika Digital
  • Logika Digital

Konsep dasar logika digital, seperti gerbang logika (AND, OR, NOT, dll.), Flip-flop, dan sirkuit terpadu berbasis logika, membentuk landasan untuk merancang dan mengerti rangkaian digital.

Sensor dan Pendeteksi
  • Sensor dan Pendeteksi

Memahami prinsip kerja sensor dan pendeteksi membantu dalam merancang perangkat yang dapat mendeteksi perubahan fisik atau lingkungan dan mengubahnya menjadi sinyal listrik yang dapat diolah.

Pemahaman tentang landasan komponen listrik ini membantu insinyur dan perancang dalam merancang, menganalisis, dan memecahkan masalah dalam berbagai jenis rangkaian dan perangkat elektronik

RANGKAIAN PHB (papan hubung bagi)

 NAMA:Ridho Raysa Dewa Rachman Perangkat hubung bagi menurut definisi PUIL, adalah suatu perlengkapan untuk mengendalikan dan membagi tenaga...