NAMA:Ridho Raysa Dewa Rachman
Instalasi listrik rumah tangga adalah suatu rangkaian listrik yang terpasang pada rumah yang berfungsi untuk mengalirkan daya listrik ke berbagai komponen listrik sehingga semua peralatan instalasi listrik rumah tangga yang terpasang dapat bekerja dengan baik.
Ada beberapa komponen listrik yang penting dalam instalasi listrik beserta pemasangannya seperti panel hubung bagi (PHB), alat ukur, pengaman instalasi, pentanahan (grounding), sakelar, dan masih banyak lagi komponen listrik lainnya. Anda juga bisa menentukan sistem pembayaran listrik yang ingin digunakan, apakah itu listrik prabayar (token) atau listrik pascabayar, selain itu anda juga harus menentukan berapa besar daya listrik yang terpasang pada rumah anda.
Jika anda ingin memasang instalasi listrik rumah tangga pada rumah yang belum ada instalasinya atau mengganti instalasi listrik rumah tangga maka ada beberapa hal berikut yang harus anda perhatikan, di antaranya adalah:
Cara Pasang Listrik Baru
Bagaimanakah cara pasang listrik baru? Untuk memasang listrik baru dari PLN dibutuhkan Sertifikat SLO. Sertifikat ini bisa didapatkan setelah instalasi listrik selesai terpasang dan mendapatkan NIDI (Nomor Identitas Instalasi).
Syarat utama untuk mendapatkan sertifikat SLO adalah instalasi yang terpasang harus sesuai dengan standar kelistrikan. Tentu saja, agar instalasi tersebut dapat terpasang secara standar dibutuhkan tenaga ahli yang memiliki sertifikasi kompetensi untuk memasang dan merencanakannya, sehingga bisa lolos ketika terjadi pengujian kelaikan instalasi oleh petugas yang memeriksa instalasi listrik yang terpasang.
Tenaga ahli yang memiliki kompetensi tersebut merupakan pekerja dari Sebuah Badan Usaha yang bergerak di bidang kelistrikan. Merekalah nantinya yang akan merencanakan instalasi, memasang instalasi dan mengurus NIDI sehingga terbitlah sertifikat SLO. Untuk lebih lengkapnya anda bisa melihat pedoman sertifikat SLO pada artikel sebelumnya.
Pemasangan instalasi listrik rumah (pertama kalinya) membutuhkan perhatian khusus dan harus sesuai standar. Karena akan digunakan untuk penerbitan SLO (Sertifikat Laik Opearsi). Tentu saja ini perlu perencanaan yang dilakukan oleh tenaga ahli di bidang Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik Tegangan Rendah. Tenaga ahli tersebut harus benar-benar mempunyai kompetensi yang dibuktikan dengan sertifikat kompetensi yang dimilikinya.
Oleh karena itu sebelum memasang instalasi listrik, sebaiknya Anda menggunakan tenaga ahli untuk membuat rencana instalasi berdasarkan denah rumah, daya listrik dan peralatan-peralatan listrik yang akan terpasang nantinya.
Rencana Instalasi Listrik Rumah
Sebelum memasang instalasi listrik rumah perlu dilakukan rencana, agar tidak terjadi kesalahan dalam pemasangannya. Adapun rencana tersebut adalah:
A. Buat gambar instalasi atau diagram satu garis (one line diagram) beserta jumlah komponen listrik yang akan anda pasang pada instalasi tersebut dengan menggunakan jasa tenaga ahli.
- Rencanakan daya listrik yang ingin anda gunakan.
- Ketahui dulu ukuran rumah panjang, lebar dan tinggi (kamar, ruang tamu, ruang keluarga dan ruangan lainnya)
- Buat denah rumah sementara
- Rencanakan di mana anda akan meletakkan komponen-komponen listrik (saklar, tusuk kontak, mcb, fitting beserta kabel yang terhubung) pada denah rumah sementara. Contohnya letak lampu, letak saklar dan letak tusuk kontak di rumah anda
- Rencanakan pembagian instalasi menjadi beberapa kelompok pada gambar denah sehingga kalau terjadi gangguan maka tidak semua listrik yang mati.
- Hitung jumlah komponen yang telah anda rencanakan pada gambar denah.
- Hitung kapasitas komponen listrik seperti kapasitas MCB
- Hitung panjang dan diameter kabel yang digunakan sesuai dengan rencana beban listrik yang terpasang nantinya.
- Buat gambar instalasi beserta daftar komponen dan kabel dari hasil rencana tersebut oleh tenaga ahli di bidangnya
Jika anda sudah yakin dengan semua rencana yang anda buat pada denah sementara, barulah mulai membuat gambarnya menggunakan jasa tenaga ahli. Kenapa harus dengan menggunakan tenaga ahli? Karena untuk simbol-simbol gambar yang dibuat harus sesuai dengan aturan gambar kelistrikan.
B. Tentukan alamat lokasi instalasi (lokasi rumah) yang akan diperiksa dan diuji.
Skema Instalasi Listrik Rumah Sederhana
Berikut di bawah ini adalah skema / sketsa instalasi listrik rumah tangga (rumah tinggal) sederhana atau rangkaian instalasi listrik rumah tangga sederhana. Skema tersebut terdiri dari rumah dengan luas bangunan 25, 36 dan 45 meter persegi. Berikut 3 contoh gambar skema instalasi listrik rumah dengan tiga luas bangunan.
Hal-hal yang harus anda persiapkan sebelum pemasangan instalasi listrik rumah
Sebelum anda melakukan pemasangan instalasi listrik di rumah, ada hal-hal yang harus anda perhatikan di antaranya adalah:
1. Mengetahui Ukuran Rumah dan Daya Listrik
- Anda harus mengetahui ukuran rumah baik tinggi rumah, panjang dan lebar ruangan. Hal ini dibutuhkan untuk menentukan berapa kabel listrik yang dibutuhkan.
- Anda bisa menentukan berapa ampere kapasitas / ukuran MCB yang akan anda gunakan nantinya. Untuk menentukan kapasitas MCB ini tergantung alat listrik yang terpasang pada instalasi anda seperti lampu, kulkas, pompa air, AC, televisi dan alat-alat listrik lainnya
2. Mempersiapkan Kebutuhan Material Listrik
Anda bisa menyiapkan material listrik yang dibutuhkan seperti MCB dengan ukuran yang sesuai, Saklar, Kotak Kontak (stop kontak), fitting, ELCB (bila ingin lebih aman), ukuran kabel yang sesuai dengan beban listrik yang terpasang, isolasi, pipa pvc dan material-material listrik lainnya. Pastikan semua material tersebut memiliki bahan dan kualitas standar yang sesuai dengan SNI.
3. Mempersiapkan kebutuhan alat-alat kerja / perlengkapan pemasangan instalasi listrik
Persiapkan semua kebutuhan alat-alat untuk perlengkapan memasang instalasi listrik rumah. Adapun alat-alat perlengkapan tersebut seperti Tang kombinasi, Tespen, Palu untuk membobok tembok, Gerinda untuk menggerinda tembok, Pahat bobok, Obeng minus dan obeng plus, Alat ukur (Multi meter), tang potong, tang lancip, pisau cutter. Pastikan membawa semen, ember dan sendok semen yang nantinya akan digunakan untuk menutup tembok yang sudah dibobok.
4. Mempersiapkan Pekerjaan untuk memasang Bahan-bahan tambahan untuk Instalasi Listrik
Adapun pekerjaan untuk memasang bahan-bahan tambahan yang perlu dipersiapkan adalah sebagai berikut.
- Membuat lubang untuk sakelar atau stop kontak
Jika semua peralatan untuk bekerja telah anda siapkan, Anda bisa menentukan tempat untuk memasang sakelar dan stop kontak di dinding ruangan sesuai dengan yang anda rencanakan pada gambar instalasi. Menurut aturan PUIL 2011 jarak memasang sakelar dan stop kontak adalah 1,25 m dari permukaan lantai. Setelah anda menentukan di mana anda memasang sakelar dan stop kontak, anda sudah bisa memulai untuk membuat lubang pada dinding yang berfungsi sebagai tempat untuk memasang socket stop kontak atau sakelar. Untuk lebih jelas cara memasangnya anda bisa mengunjungi artikel kami dengan judul cara memasang saklar lampu. - Membuat jalur pipa
Untuk membuat jalur pipa di tembok rumah anda, dapat dilakukan dengan cara membobok atau menggerinda tembok kemudian memboboknya menuju ke atas plafon. Setelah itu, Anda dapat memasang pipa PVC dan memasukkan kabel-kabel listrik ke dalam pipa dengan tujuan agar kabel tetap aman di dalam tembok, selain itu memiliki tujuan agar kabel mudah untuk dimasukkan dan dikeluarkan kembali ketika terjadi penggantian kabel. Yang harus anda perhatikan saat pemakaian gerinda tangan, anda harus hati-hati menggunakannya, kunci dengan kuat roda gerinda tersebut, karena sudah banyak memakan korban akibat roda gerinda yang lepas. Usahakan memasang pipa tidak melakukan bending (pembengkokan pipa) karena akan menyulitkan untuk memasukkan dan mengeluarkan kabel. - Memasang kotak panel untuk MCB dan ELCB
Kotak panel MCB biasanya dipasang pada tembok yang dekat dengan pintu utama rumah, dan dekat dengan meteran atau KWh meter. Hal ini bertujuan untuk memudahkan pemasangan kabel dari sumbernya yaitu meteran dan bertujuan agar semua instalasi listrik rumah dapat terlindungi. Anda juga bisa memasang ELCB yang berfungsi untuk melindungi Anda beserta keluarga dari sengatan listrik. Perhatikan dalam memasang MCB anda dapat membaca artikel kami Cara Pasang MCB yang benar sesuai SNI.
5. Memasang Kabel di dalam Panel MCB
Setelah memasang kotak panel MCB dan ELCB, selanjutnya Anda dapat memasang kabel-kabel di dalam Panel MCB. Untuk pengguna listrik 1 phasa, biasanya terdapat 3 jenis kabel yang digunakan yaitu kabel phase , kabel netral , dan kabel ground / arde. Sedangkan untuk pengguna listrik 3 phase, terdapat 5 jenis kabel yang digunakan yang mana kabel phase 1 , kabel phase 2 , kabel phase 3, kabel netral dan kabel ground sebaiknya semua kabel ini dimasukkan ke dalam pipa PVC agar terlindungi dan mudah untuk melakukan pergantian di kemudian hari.
Adapun tabel aturan warna untuk kabel 1 phase dan 3 phase adalah sebagai berikut:
6. Persiapan Pemasangan Kabel Instalasi Dari Sakelar dan Stop Kontak ke MCB
Setelah instalasi di dalam panel terpasang, lakukanlah penarikan kabel-kabel untuk menyambungkan sakelar, lampu, dan stop kontak. Tarik kabel listrik dari sumber menuju alat-alat listrik memerlukan sambungan. Anda dapat menggunakan kotak sambungan dengan nana Tee dus cabang 4 atau cabang 3, sambungan kabel bisa anda gunakan isolasi atau lasdop agar kabel yang terbuka dapat dilindungi. Menempatkan kabel dalam tee dus (kotak) akan membuat kabel tetap rapi dan memudahkan Anda untuk mengidentifikasi kabel. Kabel yang Anda pasang harus sesuai diameternya dengan Arus listrik yang mengalir pada kabel tersebut (KHA Kabel).
7. Menghubungkan Kabel ke MCB, Sakelar dan Stop Kontak
Setelah kabel selesai dipasang kabel pada sakelar dan stop kontak, jangan lupa menyambung ujung-ujung kabel-kabel tersebut pada setiap baut terminal di MCB, ELCB, sakelar dan stop kontak. Setelah kabel terpasang dengan benar dan alat listrik sudah berada di tempatnya, selanjutnya adalah menutup kabel-kabel yang telah dimasukkan ke dalam pipa PVC di dinding dengan adukan semen. Langkah terakhir adalah menunggu PLN menyambungkan kabel dari sumber listrik yang berasal dari MCB utama pada Meteran atau KWh meter.
8. Membagi Instalasi Listrik Menjadi Beberapa Kelompok
Jika rumah Anda memiliki rumah bertingkat atau kamar yang banyak, sebaiknya bagi instalasi menjadi beberapa kelompok. Hal ini bertujuan agar pada saat gangguan, tidak akan mematikan semua listrik di rumah, selain itu juga dapat mempermudah untuk melakukan perbaikan saat terjadi gangguan pada instalasi listrik rumah.
9. Gunakan Alat-alat Listrik yang Berkualitas dengan Label SNI
Seharusnya semua komponen listrik yang digunakan untuk instalasi listrik rumah harus memiliki standar yang telah ditetapkan dan sudah lolos uji kelayakan. Di Negara kita Indonesia, semua komponen dan peralatan listrik yang digunakan harus memiliki Standar Nasional Indonesia (SNI) yang sudah ditetapkan oleh Badan Standarisasi Nasional (BSN).
10. Persiapkan Grounding Saat Pemasangan Instalasi Listrik Rumah
Anda bisa menggunakan Grounding / arde (pembumian) arus ke dalam tanah. Grounding bertujuan untuk mengalirkan arus listrik jika terjadi kebocoran arus pada instalasi. Selain itu, terjadi sambaran petir, grounding atau ELCB membantu menjaga penghuni rumah, perangkat listrik di rumah tetap aman.
Demikianlah Artikel tentang instalasi listrik rumah tangga ini. Semoga dapat membantu anda
LEAVE A REPLY